Developer Permata Mutiara Maja, PT Bukitnusa Indahperkasa Optimis Capai Target Penjualan Tahun 2019. pengembang di balik proyek perumahan subsidi Permata Mutiara Maja, menargetkan penjualan sebanyak 1.000 unit rumah subsidi dan 450 unit rumah komersil sepanjang tahun 2019.
Pencapaian Tahun 2019
Direktur BNIP, Cornelius Widjaja, mengungkapkan bahwa hingga semester pertama tahun 2019, target penjualan perusahaan sudah mencapai 50 persen.
“Kami sangat optimis bahwa target ini akan tercapai, mengingat permintaan untuk rumah subsidi di kawasan barat Jakarta, khususnya di Maja, sangat tinggi. Selain itu, adanya pembangunan proyek Jalan Tol Serpong-Balaraja akan memberikan nilai tambah yang signifikan,” jelas Cornelius dalam siaran pers yang diterima awak media pada hari Senin (7/10/2019).
Cornelius Widjaja menjelaskan bahwa penyelesaian dan pengoperasian jalan tol tersebut diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan di kawasan barat Jakarta, terutama di Maja, yang sedang diproyeksikan sebagai kota baru oleh pemerintah.
“Masyarakat yang tinggal di kota baru Maja saat ini masih banyak yang bekerja di Jakarta atau Serpong. Jadi, segera miliki rumah di Permata Mutiara Maja sebelum kesempatan terlewat,” imbau Cornelius.
Promo Spesial
Cornelius juga mengungkapkan bahwa PT BNIP sebagai developer Permata Mutiara Maja menawarkan promo spesial untuk pembelian unit rumah komersial dengan skema KPR. Setiap pembelian unit dengan harga mulai dari Rp170 juta hingga Rp305 juta akan mendapatkan hadiah berupa sepeda motor Honda Beat.
“Untuk rumah subsidi dengan program BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan), pembeli yang memilih unit dengan harga Rp140 juta akan menerima bantuan subsidi plafon kredit hingga Rp. 40 juta, hanya perlu membayar DP sebesar 1 persen, dan sertifikat rumah akan langsung menjadi hak milik. Tentunya, promo special ini berlaku dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” tambah Cornelius.
Sebelumnya, pihak developer PT BNIP berhasil menggelar peluncuran perdana Rumah Sederhana Sehat (RSH) tipe Lotus di cluster Orion pada tanggal 20 Juli 2019. Rumah tipe Lotus menawarkan luas bangunan 27 meter persegi (m²) dan luas tanah 60 m².
Dengan habis terjualnya unit-unit rumah di cluster Orion, developer meluncurkan cluster terbaru, yaitu cluster Topaz, yang mencakup area seluas 6,8 hektare dengan total 642 unit rumah. “Melihat tingginya antusiasme dan minat terhadap rumah tipe Lotus, BNIP membuka cluster Topaz dengan konsep serupa,” jelas Cornelius.
FLPP dan BP2BT
Cornelius menambahkan bahwa perumahan Permata Mutiara Maja dirancang untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan dapat dibeli menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Pembangunan perumahan Permata Mutiara Maja telah dimulai sejak akhir tahun 2015. Dari total luas lahan 200 hektare, saat ini telah dibangun 50 hektare dengan 2.500 unit rumah terjual dan 1.500 unit telah dibangun, 35 persennya sudah dihuni. Proyek ini diperkirakan akan selesai dalam 4 hingga 5 tahun ke depan, dengan rencana pembangunan 5.000 unit rumah bersubsidi.
“Kebanyakan konsumen kami adalah pengguna KRL dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Tangerang, Serpong, dan Bintaro. Mereka umumnya bekerja sebagai karyawan di kantor-kantor dalam radius 5 km dari stasiun KRL dan kebanyakan adalah pasangan muda,” kata Cornelius.
Demikianlah berita mengenai developer Permata Mutiara Maja yang kami kutip dari media online bisnis.com. Berita tersebut dipublikasikan pada 7 Oktober 2019 dengan judul BNIP Yakin Penjualan di Permata Mutiara Maja Capai Target.